7 Maret 2011

Produksi Durian Sumberjambe Tahun 2011 Anjlok 90%


Tahun 2011 adalah tahun yang sangat suram bagi petani Durian Sumberjambe. Dikarenakan produksi Durian Sumberjambe turun dratis sampai dengan 90%. Cuaca dan Alam yang sangat ekstrim adalah faktor paling dominan yang mempengaruhi penurunan dratis produksi Durian Sumberjambe. Curah hujan sangat tinggi dengan disertai kencang kecepatan angin, mengakibatkan bunga durian gagal dalam pembuahan dan kalau berhasil maka akan rontok diterpa kencangnya angin.

Seperti yang kita ketahui, durian sumberjambe terkenal sangat enak, legit, manis dan agak pahit karena kandungan alkohol tinggi. Durian sumberjambe adalah durian lokal belum ada silangan apapun. Kalaupun ada silangan hanya silangan antar durian lokal, ini menjadi rasa durian sumberjambe terkenal dengan rasa yang sangat unik. Rasa, warna daging dan kulit, aroma antar pohon durian banyak berbeda-beda meskipun jarak antar pohon durian hanya 3 meter, dipastikan akan berbeda, inilah uniknya durian sumberjambe. Dan masing-masing durian mempunyai nama/che lain-lain, sesuai tampilan, tempat, sejarah pohon durian itu ada. Seperti Che Maling (sering buahnya dicuri), Che Pengantin (tangkai dua, setiap jatuh pasti dua), Che Tampok Miring (bentuk seperti Mrs. V yang miring), Che Fatima (nama pemilik), Che Kerbau (bentuk seperti kepala kerbau) Che Samplotan (kalau makan pasti blepotan), Che Gading (warna daging) dan lainnya, diperkirakan sekitar 2 ribuan Che durian sumberjambe. Durian Sumberjambe sudah sangat terkenal di Jember dan Jawa Timur, bahkan durian sumberjambe sering mengikuti kontes buah tingkat nasional di Taman Mekarsari Bogor Jawa Barat. Dan konon Sultan Brunei Darussalam yang penggemar berat durian pernah memesan durian sumberjambe dengan rasa yang sangat unik.

Dari keterangan petani Durian Sumberjambe, Effendy Wiharja, panen durian tahun lalu sekitar 12.000 - 16.000 buah, tapi tahun sekarang pohon durian saudara Effendy hanya mampu produksi sekitar 2.000 - 3.000 buah dari 57 pohon yang dia miliki. Dan ini juga berlaku di semua sentra durian sumberjambe, yaitu Desa Plerean, Rowosari dan Jambearum. Menurut data dari Kecamatan Sumberjambe, jumlah pohon durian sumberjambe diperkirakan sekitar 16.020 pohon dengan produksi buah durian sekitar 3.204.000 butir, dengan angka penjualan sekitar Rp. 16 milyar per tahun.

Bila produksi durian menurun sebesar 90% maka diperkirakan petani durian durian mengalami kerugian sekitar Rp. 13 milyar pada masa panen tahun ini. Jumlah yang sangat besar untuk perekonomian Kecamatan Sumberjambe dan sedikit banyak akan mempengaruhi perekonomian Sumberjambe pada tahun ini.

Sekarang bila anda berkunjung ke Sumberjambe sangat jarang ditemui pohon durian yang berbuah, sekarang pohon durian sumberjambe mogok berbuah. Padahal bulan Pebruari sampai April adalah merupakan panen raya durian. Dimana petani mengharapkan pendapatan dari pohon durian sekitar rumah mereka. tapi pohon durian seakan mogok untuk berbuah pada tahun ini. ,sekarang hanya mengelus dada, pohon durian sumberjambe hanya produksi sekitar 10% dari biasanya, bahkan banyak pohon yang tidak berbuah. Hal ini sangat mengganggu perekonomi di Sumberjambe, karena para petani sudah mempunyai harapan yang tinggi sehingga berhutang dengan jaminan pohon durian, kenyataan sekarang produksi durian hanya 10% dan bahkan banyak pohon yang tak berbuah.

Penurunan secara dratis produksi durian sumberjambe ini, mengakibatkan kelangkaan stok dan kenaikkan harga durian sumberjambe sekitar 2 kali lipat dari tahun lalu, untuk berbagai ukuran/grade durian.
Dari ukuran dan berat durian dapat diklasifikasi menjadi tiga, yaitu :
  1. Grade A : berat durian diatas 2 kg, harga sekarang sekitar Rp. 20.000 - Rp. 40.000,-
  2. Grade B : berat durian antara 1 - 1,5 kg, harga Rp. 15.000,-
  3. Grade C : berat durian dibawah 1 kg, harga Rp. 5.000 - Rp. 7.500,-
Terakhir, penurunan produksi durian sekitar 90% telah memukul perekonomian petani durian di Sumberjambe, diharapkan agar pemerintah mengadakan penelitian untuk menciptakan Master Durian Unggulan Sumberjambe yang berbuah tanpa mengenal musim dan unggul dalam rasa. Sehingga diharapkan dapat mengentas tingkat kemiskinan di Kecamatan Sumberjambe yang tinggi.

0 komentar:

Posting Komentar